Metode Price Action Trading, Simple Namun Akurat (Part 2)
Dalam menerapkan metode trading price action, ada beberapa hal dan variable yang mempengaruhi keputusan trader ketika memberikan analisanya. Yang paling utama adalah sinyal trading yang diperoleh sebelum melakukan transaksi. Berlanjut dari metode price action trading, Simple namun akurat (part 1). Kali ini kita akan membahas bagaimana setup price action dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan signal trading dengan lebih spesifik dan mendetail.
Dalam menerapkan metode trading price action, ada beberapa hal dan variable yang mempengaruhi keputusan trader ketika memberikan analisanya. Yang paling utama adalah sinyal trading yang diperoleh sebelum melakukan transaksi. Berlanjut dari metode price action trading, Simple namun akurat (part 1). Kali ini kita akan membahas bagaimana setup price action dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan signal trading dengan lebih spesifik dan mendetail.
Dalam penggunaan setup price action
trading, perlu anda ketahui hanya karena sebuah formasi pin bar telah
terbentuk, bukan berarti itu adalah signal trading yang bisa dibilang
tradeable. Anda harus bisa memilih manakah sebuah sinyal trading yang
baik dan sinyal trading yang kurang baik.
Pada dasarnya sinyal trading yang
dianggap baik adalah sinyal trading yang bisa menyediakan probabilitas
market yang tinggi, namun faktanya selalu ada keraguan yang terlintas
sebelum anda mengambil keputusan dalam trading. Tidak meyakini apakah
sinyal trading yang didapatkan merupakan sinyal trading yang baik atau
malah sebaliknya.
Jadi seperti apa sinyal trading yang baik dari metode price action trading?
Dalam penggunaan setup price action
trading, untuk memasuki pasar kita hanya perlu melihat sinyal trading
yang terbentuk dari formasi pin bar dengan ciri ciri tertentu. Berikut
beberapa contoh bagaimana sebuah sinyal trading yang baik terbentuk.
Pada Reversal Signal
Yang pertama anda bisa melihat
reversal signal apabila terbentuk formasi pin bar dengan sumbu yang
lebih panjang dan menunjukan kondisi false break. Semakin panjang
sumbu/ekor dari sebuah pin bar maka dapat diasumsikan semakin kuat pula
level harga tersebut mengalami penolakan, baik kelevel terendah ataupun
kelevel tertinggi.
Dalam hal ini sinyal trading yang baik
adalah ketika formasi pin bar yang berada pada level support –
resistance menunjukan penolakan dengan sumbu pin bar yang menonjol
keluar. Yang artinya dimana pergerakan harga pasar tidak mampu menembus
level – level tersebut, kemungkinan harga akan berbalik arah sangat
tinggi.
Pada grafik GBPUSD daily dibawah, kita
bisa melihat dua contoh sinyal pin bar yang menonjol dengan menunjukan
kondisi false break, yang pertama adalah formasi pin bar yang terbentuk
dari resistance minor, sedangkan pada formasi pin bar kedua berada pada
level resistance kunci. Dimana formasi pin bar kedua menunjukan sinyal
trading yang jauh lebih valid karena berada pada level resitance utama.
Keduanya menunjukan signal trading yang cukup valid untuk melakukan
entry, hanya saja jika berencana mengambil entry posisi pada formasi pin
bar pertama disarankan untuk tidak mengambil resiko yang terlalu besar.
Yang kedua, signal reversal yang valid
bisa anda lihat hanya melalui sumbu / ekor panjang dari pin bar tanpa
harus melihat faktor pendukung support ataupun resistance. Anda hanya
perlu melihat konfirmasi price action setup yang terbentuk pada hari
berikutnya. Seperti pada grafik USDJPY dibawah ini. Dimana pin bar
dengan sumbu terpanjang belum membentuk kosilidasi market yang tuntas.
Dihari hari berikutnya baru terlihat level tertinggi inside bar telah
terlampaui oleh formasi candlestick disampingnya, yang mengisyaratkan
harga akan cendrung bergerak naik. Anda bisa melakukan entry setelah
formasi bar tersebut selesai terbentuk.
Pada Trend Continuation signal
Dalam ini kita akan melihat
formasi pin bar yang menunjukan trend yang kuat setelah terjadinya
pullback dari level-level support atau resistance.
Yang pertama anda bisa
melihatnya melalui pin bar yang bersumbu/ekor panjang. Pada grafik
EURJPY daily dibawah anda bisa melihat sinyal awal yang membentuk
terjadinya arah downtrend.
Walaupun beberapa faktor
pendukung telah mengidentifikasi penolakan (rejection pada level
resistancenya-nya, karena chart yang digunakan berpatokan pada daily
time frame setidaknya kita kita harus mengkonfirmasi atau melihat
terlebih dahulu pergerakan harga pada hari berikutnya untuk memastikan
sentiment (trend) yang tercipta.
Jika pada hari berikutnya
harga tidak bergerak melebihi 50% level retracement sumbu pin bar, kita
bisa mengasumsikannya sebagai sebuah sinyal trading yang valid untuk
melakukan entry.
Yang kedua anda bisa melihat
trend continuation yang terjadi melalui level-level support atau
resistance tanpa perlu melihat lagi pin bar dengan sumbu yang panjang
atau tidak. Semakin kuat level-level tersebut tercipta maka akan semakin
valid sinyal yang dihasilkan. Dalam hal ini Anda bisa melakukan entry
dengan melihat posisi dari formasi pin bar sebelumnya. Dengan
keterangan, sinyal sell adalah sinyal yang dihasilkan formasi pin bar
sebelumnya yang kemudian menembus level support. Sementara sinyal buy
adalah formasi pin bar sebelumnya yang telah menembus level resistance.
Perhatikan chart GBPUSD berikut :
Kesimpulan
Banyaknya keraguan yang
terjadi pada masing-masing trader sebelum memutuskan untuk melakukan
transaksi, biasanya dikarenakan ketidak tahuan mereka dalam mengelola
sinyal trading yang diperoleh. Apakah sinyal yang didapatkan merupakan
sinyal trading yang cukup baik ataukah tidak.
Keraguan yang tercipta
biasanya membuat para trader cendrung salah mengambil posisi yang tidak
seharusnya mereka lakukan. Dengan menggunakan metode price action yang
sederhana, maka kita bisa belajar memilih sinyal trading, yang benar
benar bisa membantu kita dalam menghadapi market baik secara psikologi
maupun dalam penggunaan strategi untuk mendapatkan probabilitas market
yang tinggi.
Bagaimana dengan anda? perrnahkah anda menggunakan metode price action untuk memperoleh signal trading?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar