PLASADANA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
BUrsa Efek Indonesia kemungkinan bakal kembali tertekan setelah dihantam
pelemahan rupiah dan anjloknya kinerja bursa saham Dow Jones. Harapan
baru hanyalah rilis data ekonomi domestik, yang kemungkinan akan
membaik.
Dalam perdagangan Kamis, 31 Oktober 2013, IHSG turun 1,4 persen ke
level 4.510,63. Sejak sesi awal, IHSG terus anjlok bersamaan dengan
koreksi di bursa regional Asia dan Dow Jones Amerika Serikat. Investor
rupanya meragukan komitmen bank sentral Amerika (The Fed) untuk
mempertahankan program pembelian obligasi US$ 85 miliar per bulan hingga
awal 2014. Rasa pesimis investor pun memukul nilai tukar rupiah. Karena investor marak membeli dolar sebagai instrumen investasi, rupiah turun 0,88 persen ke level 11.273 per dolar Amerika. Selain motif spekulasi, aksi borong dolar juga terjadi karena tingginya permintaan korporasi dan potensi berlanjutnya defisit neraca perdagangan.
Investor kini menunggu rilis data ekonomi domestik yang akan dipaparkan Badan Pusat Statistik pada hari ini, Jumat 1 November 2013. Nilai tukar rupiah diperkirakan akan melemah pada kisaran 11.150-11.250 per dolar Amerika dan akan menguat jika rilis data ekonomi dalam negeri memuaskan. Sedangkan IHSG berada di kisaran 4.490-4.560.
Penulis: Peppy Ramadhyaz
Baca terkait:
Saham: Aksi Ambil Untung Berlanjut
Saham: Harapan Baru Pasca Buntu
Saham: Terdorong Pelemahan Dolar
Saham: Waspada Aksi Ambil Untung
Saham: Ceria di Akhir Oktober
Saham: Masih Terpacu Sentimen Asing
Saham: Masih Dihantui Sentimen Asing
Dalam perdagangan forex: Euro dihajar dan anlok sampai 200point dari 1.3739 - 1.3538
BalasHapusNamun GBP hanya anjlok 38 pont wajar sebaliknya CFH swiss justru naik 95point dari 0.9005 - 0.9090 sedang JPY stabil berkisar 98.571 - 98.186. Begitu besar efek pasar dari pengaruh dolar ... sangat signifikan.